SIDOARJO, rakyatjelata.com - Pemerintah Desa Rangkah Kidul Sidoarjo saat ini tengah melakukan penguatan di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Upaya ini, dinilai menjadi salah satu bagian penting untuk mendorong perekonomian masyarakat. Dalam melaksanakan program ini pihak Pemdes bersama "Klinik Usaha Nasional" Menggelar sejumlah pelatihan.
Hj. Siti Astutik,SH selaku ketua bidang pemberdayaan masyarakat " klinik usaha nasional " dalam program unggulannya yaitu informasi, edukasi, asistensi, konsultasi dan integrasi di sektor usaha mikro kecil dan menengah berharap dapat menggandeng seluruh pihak dari tingkat desa, kecamatan dan jajaran OPD di pemerintah kabupaten, sejauh ini jajarannya turut menguatkan ekonomi kerakyatan melalui ragam pelatihan dan pendampingan yang disiapkan bagi masyarakat Sidoarjo khususnya.
"Kami berharap kerjasama seperti ini di duplikasi dengan semua instansi kedinasan di Pemkab Sidoarjo agar dapat mendukung UMKM baik secara langsung maupun tidak langsung, juga kami terbuka dengan asosiasi dan komunitas UMKM yang ada. Agar kami menggandeng pelaku UMKM untuk dapat dikurasi dan di publikasikan dalam setiap kesempatan yang ada," bebernya.
Pelatihan seperti ini, juga bagian dari penanggulangan pengangguran. Di samping itu, juga dalam rangka mendorong bangkitnya wirausaha baru di sektor UMKM dan mempersiapkan pelaku usaha yang akan mengisi gedung serbaguna di desa rangkah kidul," ujar Siti Astutik.
Rabu(29/11/2023).
Atas program ini Kepala desa Rangkah Kidul H.Warlheiyono menjelaskan, dalam merealisasikan program kerjanya itu jajarannya terbantu dari klinik usaha nasional. Dari sinergi program tersebut, difokuskan mengangkat potensi-potensi UMKM desa rangkah kidul.
"Kami sangat terbantu sekali dengan sinergi program klinik usaha nasional ini, banyak pemanfaatan bagi masyarakat yang saat ini berstatus sebagai usaha mikro maupun kecil," kata Warlheiyono.
Output ke depan, Rangkah Kidul memiliki banyak produk makanan minuman maupun craft dan konveksi dapat menyebar ke pasar digital,modern bahkan ekspor. Semisal ketika ada wisatawan yang datang ke rangkahkidul, secara otomatis mereka akan membeli produk produk pelaku usaha ini sebagai oleh-oleh khas.
Tak hanya itu, sambung dia, dalam hal ini pihaknya juga turut memberikan fasilitasi lain. Yaitu dari pelatihan packaging dan branding juga jejaring bisnis kepada para peserta ini.
"Sehingga para pelaku usaha kecil ini tidak perlu repot lagi memikirkan pasar dan jaringan. Soal pemasaran akan kami bantu, baik dengan cara konvensional maupun digital," ucap Warlheiyono.
Selanjutnya, ada pelatihan digital marketing dimana pelaku usaha didorong untuk dapat berjualan dengan memanfaatkan fitur google maps, website, sosial media, aplikasi pesan dan marketplace sehingga pelaku usaha bukan hanya bisa memproduksi barang yang bernilai ekonomis tinggi tapi juga berorientasi pasar.
"Kami ingin potensi wilayah yang ada itu terekspos menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar. Selanjutnya, usaha-usaha mikro yang sudah ada ini kami fasilitasi untuk naik kelas," tambah dia.
Warlheiyono mengatakan, pada kesempatan ini ada empat jenis pelatihan yang dilaksanakan, yaitu pelatihan manajemen usaha dimana pelaku usaha didorong untuk memiliki legalitas yang lengkap, dapat mengelola keuangan dengan baik, menstandardisasi proses produksi, mengelola tim. Serta, pelatihan inovasi produk membuat mie kekinian sesuai trend yang berkembang saat ini.
Warlheiyono menuturkan, saat ini ada puluhan usaha mikro di desa rangkah kidul yang diproyeksikan menjadi usaha mikro penggerak ekonomi desa, untuk itu maka mereka diikutsertakan dan pemberdayaan umkm tahun 2023 ini. Para peserta pelatihan, terus digembleng beragam materi dan praktik untuk dicetak menjadi wirausaha baru.
"Mereka yang telah dilatih ini, kami support untuk bisa mengembangkan usahanya, meningkatkan kapasitasnya. Sehingga, dari sisi ekonomi keluarga mereka bisa meningkat," Pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi