okejatim.com - Mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, memastikan dirinya tidak diculik. Saat dilaporkan hilang oleh keluarganya, Kusnadi mengaku sedang mencari pengobatan alternatif kepada seroang kiai di Pamekasan, Madura.
“Saya tidak diculik, saya tidak melarikan diri, saya tidak hilang, saya tidak menghilang, saya tidak dianiaya, malah di sana itu dikasih makan sate, dikasih makan gulai pas Lebaran haji," kata Kusnadi pada Senin (9/6/2025).
Kusnadi mengaku mencari pengobatan alternatif untuk penyakit kanker getah bening yang dideritanya. Kusnadi mengakui kesalahannya karena tidak memberitahu keluarganya sebelum pergi.
“Saya mohon maaf sekali kepada seluruh masyarakat dan saya mohon maaf betul,” katanya.
Terkait tiga orang yang membawanya pergi pada Rabu (4/6/2026), Kusnadi mengaku kenal betul pada tiga orang tersebut. Mereka adalah warga asal Madura yang kerap mengunjunginya di peternakan.
Mereka juga merupakan teman lamanya di organisasi kemahasiswaan saat masuk kuliah.
“Ya kenal, kenal banget, bukan baru kemarin saja. Mohon maaf, yang ngajak saya kemarin itu walaupun tidak satu angkatan, mereka satu organisasi kemahasiswaan yang sama dengan saya,” kata Kusnadi.
Ketiga orang tersebut datang ke peternakannya di Balongbendo, Sidoarjo, dalam rangka survei untuk membuka usaha warung.
“Ya orang Madura. Dua orang satu sopir, dia ke sini sedang melakukan survei untuk membuka Warung Madura,” ujarnya.
Ketiga orang tersebut juga sering menginap di tempat peternakannya saat berkunjung ke Sidoarjo.
“Dia sering tidur di tempat saya walaupun di kursi dan sama tetangga juga baik-baik saja,” katanya.
Sebelumnya, politisi PDIP itu dilaporkan hilang oleh keluarganya ke polisi pada Minggu (8/6/2025) karena tidak diketahui keberadaanya sejak dijemput tiga orang pada Rabu (4/6/2026).
Pada Senin (9/6/2025) dini hari, keluarga mengetahui Kusnadi berada di Bangkalan, Madura. Kusnadi ditemukan di Tanam Merah dalam kondisi linglung.
Editor : Hendro