Surabaya, okejatim.com - Sidang terkait tragedj Kanjuruhan sudah memasuki tahapan yang ke 3. Seluruh yang terlibat dalam proses persidangan tersebut tidak ada yang terlihat main main. Semua berjalan dan bekerja sesuai tugas mereka masing masing. Namun sayangnya masih ada saja yang menganggap sidang tersebut terkesan sebagai formalitas saja. Padahal jika di cermati dengan seksama semua sudah berjalan sesuai aturan, bahkan sidang ini adalah atensi dari pemerintah pusat untuk segera di selesaikan. Tapi sayang masih saja ada masyarakat yang menganggap proses ini hanya rekayasa dan formalitas saja. Dengan mengedepankan etika hukum maka awak media mencari fakta di lapangan, apakah benar apa yang di tudingkan Netizen benar benar seperti itu?
Baca Juga: Menjelang Pemilu LSM Asing Wajib Di Pantau
Dalam kesempatan ini awak media mewawancarai salah seorang praktisi hukum yang sudah biasa melakukan persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya. Menurutnya sidang yang di lakukan terkait perkara Kanjuruhan sudah sesuai dengan prosedur. Bahkan ini kasus yang sudah di atensi oleh pusat. Jadi sangat tidak mungkin bila di jadikan hanya sebagai formalitas.
"Kasus ini adalah kasus Nasional, jadi atensi dari pusat sangatlah penting. Saya kira tidak mungkin pihak pengadilan Negeri berani bermain. Sebab ini menjadi perhatian publik. Dan secara proses ini sudah sah." Papar Khoirul Subekti, SH, MH.
Baca Juga: Betapa Bahayanya Khilafah Di Indonesia, Simak Talk Show di TVRJ Chanel
"Sebagai warga negara yang baik seharusnya kita ikut mendukung langkah persidangan. Jangan malah memperkeruh suasana dengan membuat opini atau dugaan yang tidak bisa di pertanggung jawabkan nantinya. Sidang yang di lakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu ini sangatlah wajar dan sesuai dengan aturan. Apalagi sistem hukum acaranya juga normal." Ucapnya.
"Adapun berita yang muncul bahwa sidang ini di anggap hanya sebagai formalitas tentu ini sudah tidak memiliki etika berkomunikasi. Sebab faktanya tidak demikian. Trus sekarang saya tanya, apa yang menjadi indikator kalau sidang ini di seting dan hanya menjadi formalitas saja? " Tambahnya.
Baca Juga: Eksis Sejak 1987, Soto Cak RI (Marmoyo) Tetap Ramai Pengunjung
"Makanya kita perlu pendewasaan dalam menyikapi segala sesuatu. Contohnya Cak Nun saja di goreng oleh Netisen sampai seperti itu. Jadi intinya masyarakat Indonesia harus lebih berhati hati dengan pendapat atau opini yang menyesatkan. Kan kita bisa mempelajari di berbagai sumber, apa saja yang sedang terjadi,termasuk segala Informasi dari banyak berita seperti media online atau lainnya, jangan gampang menyimpulkan seperti itulah. Karena itu akan memperkeruh suasana. Bahkan bisa berakibat fatal." Tuturnya.
Untuk itu pesan saya khusus untuk sidang Kanjuruhan saya melihat sudah bagus. Apalagi ada informasi keluarga korban juga bisa hadir dan mengikuti sidang. Ini sudah bagus jangan menurut saya. Jangan sampai di goreng atau di politisir lagi lah." Pungkasnya.
Editor : okejatim.com